Ditulis oleh: Ifrod Maksum Ditulis pada: 6/17/2017
Waspadai Makanan Haram Disekitar Kita. Meliputi: bagaimana cara membedakan daging babi dengan daging sapi, ayam bangkai dengan ayam segar, bakso asli dengan yang tidak? Syari’at islam mengatur semua aspek kehidupan bagi pemeluknya, tak terkecuali masalah makanan dan minuman. Asal semua makanan dan minuman adalah mubah kecuali yang telah dijelaskan keharamannya didalam Al-Qur’an dan sunnah. Sebagaimana telah ddijelaskan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam sebuah ayat Al-Qur’an. "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi" (Q.S. Al-Baqarah : 168).
Perhatian Islam sangat besar terhadap kehalalan makanan karena selain berpengatuh pada kondisi jasmani, makanan yang masuk ke dalam tubuh seseorang juga bisa berpengaruh bagi kondisi rohaninya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah menjelaskan bahwa faktor makanan haram yang masuk dalam tubuh seseorang bisa menjadi sebab tertolaknya do’a.
baca: Inilah 7 makanan sehat untuk usia 40 tahun
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : "Seorang laki-laku yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tangannya ke langit setinggi-tingginya dan berdo’a : ‘Ya Rabbi, ya Rabbi...’ sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana do’anya bisa terkabulkan?" [H.R Muslim]
Waspada, Makanan Haram Mengintai!
sebagai seorang muslim, sudah semestinya kita berhati-hati dalam memilih makanan atau minuman yang akan masuk dalam tubuh kita. Terlebih lagi dizaman sekarang ini, dimana banyak oknum produsen makanan yang menghalalkan berbagai cara demi mendapatkan keuntungan berlipat. Ada produsen bakso sapi yang bahan bakunya menggunakan ayam tiren (mati kemarin) alias bangkai ayam. Ada pula bakso yang menggunakan bahan bakunya merupakan campuran daging sapi dengan daging babi
Bagaimana Membedakan Daging Babi dengan Daging Sapi?
Daging babi memiliki mau amis, dagingnya lebih kenyal dan lembek, mudah direnggangkan, dan cenderung berair. Warnanya lebih pucat, mendekati warna daging ayam. Kadang penjual melumuri daging babi dengan darah daging sapi untuk mengelabuhi pembeli. Hal ini bisa kita ketahui dengan mencuci atau merendamnya dalam air. Serat daging babi lebih halus daripada daging sapi (kadang tidak terlihat), dan lebih renggang. Lemak babi lebih tebal dan cenderung berwarna putih, elastis dan sangat basah dan sulit dipisahkan dari dagingnya.
Sedangkan daging sapi memiliki bau anyir dan khas seperti yang telah kita ketahui. Tekstur daging sapi lebih kaku dan padat. Warnanya merah terang dan seratnya lebih kentara. Lemak sapi berwarna kuning, kaku dan berbentuk
Bagaimana Cara Membedakan Ayam Tiren (Bangkai) dengan Ayam Segar?
Ciri-ciri daging ayam tiren adalah dagingnya beraroma agak amis, dagingnya berwarna kebiru-biruan, pucat, dan tidak segar, pada leher potongan ayam terlihat tidak lebar, tidak mulus seperti ayam potong ketika masih hidup. Kalau dipegang kulitnya licin, dan mengkilat, karena memakai formalin. Selain itu juga terdapat bercak-bercak darah pada bagian kepala atau leher ayam, serta harganya lebih murah.
Sementara untuk ciri-ciri daging ayam yang baik, yakni dagingnya segar, tidak bau, berwarna putih dan bersih, serta tidak terdapat bercak-bercak darah pada dagingnya
Tentu membedakan daging sapi dengan daging babi dan ayam tiren akan menjadi lebih sulit ketika sudah melalui proses penggilingan, pencampuran dengan bahan lain (bumbu, rempah-rempah) sehingga menjadi produk oalahan semisal bakso
Tips membedakan bakso asli dengan yang tidak
- Daging babi memiliki aroma lemak yang tajam dan bau amis yang khas, terlebih lagi jika bakso tersebut sudah direbus
- Meskipun warnanya hampir mirip, tapi jika bakso babi atau ayam tiren dipotong, maka akan nampak warna agak merah muda dan lebih pucat, bukan merah kecoklatan seperti sapi
- Tekstur bakso dari babi atau ayam tiren lebih halus, tidak kasar atau berurat seperti bakso sapi
- Khusus untuk bakso babi, pasti akan lebih berminyak sekalipun dicampur dengan daging sapi, karena kadar lemak babi yang sangat tinggi sehingga ketika matang akan menghasilkan minyak
Teliti Sebelum Membeli
Sebagai konsumen yang cerdas, hendaknya kita berhati-hati ketika memilih produk makanan yang kita beli. Dianjurkan untuk membeli daging dari tempat pemotongan hewan yang sudah mendapat sertifikat halal atau membeli dari orang-orang yang terpercaya. Selain dagingnya lebih segar, kehalalannya pun bisa dipertanggungjawabkan. Jika hendak membeli makanan olahan seperti dendeng atau bakso, maka piihlah yang dalam bentuk kemasan dan sertifikasi halal MUI-nya. Hindari membeli dalam bentuk curah (tidak dikemas).
Begitu pula ketika hendak membeli makanan matang, hendaknya memilih tempat-tempat makan yang bisa dipercaya baik dalam hal pemilihan bahan makanan maupun pengolahan masakannya. Ketika hendak menyantai juga dianjurkan untuk waspada ketika warna, bau, dan rasanya tidak wajar. Jangan tergiur oleh harga yang murah, karena kemungkinan bakso yang dijual murah itu bisa jadi karena banyak campuran tepung kanjinya atau justru karena ada campiran daging babi ataupun daging bangkai.