Contoh Banner

Tikus Diklaim Sebagai Pembawa Penyakit

Tikus Diklaim Sebagai Pembawa Penyakit
Tikus Diklaim Sebagai Pembawa Penyakit

Tikus Diklaim Sebagai Pembawa Penyakit. Anda kenal dengan yang namanya tikus? Walau belum berkenalan sudah pasti anda mengenalnya, karena tikus tersebar dimana saja, rumah, selokan, tempat sampah dan masih banyak lagi tempat yang sering disinggahi tikus ini.

Tikus memakan segala bahan makanan manusia, merusak segala macam peralatan rumah tangga serta tanaman dan hasil panen. dan juga berperan sebagai agen penyebar vektor berbagai penyakit. Indera penglihatan tikus lemah dan buta warna, namun indera penciuman, peraba dan pendengarannya sangat kuat. Tikus bisa hidup mencapai sekitar 3-4 tahun tetapi kemampuan hidup tikus di alam bebas kurang dari dua tahun.

Ada beberapa jenis tikus diantaranya:


Tikus Rumah


Sering memanjat dan bersembunyi di balik tumpukan kayu atau benda lain dalam rumah atau bangunan. Terkadang tikus ini mampu memanfaatkan lokasi di luar rumah asalkan tidak terlalu menekan atau tidak ada persaingan dengan tikus lainnya. Umbi gadung merupakan tumbuhan yang efektif untuk mengendalikan hama tikus. perlakuan rodentisida gadung blok dan beras yang dicampur ekstrak gadung lebih efektif dalam menarik tikus untuk mengonsumsi dibandingkan dengan umpan ekstrak gadung dengan konsentrasi 25%. Rempah-rempah juga efektif sebagai repelen pada tikus. Pada pengujian repelensi di arena, campuran dari cabai rawit merah, bawang putih dan merica merupakan repelen yang efektif untuk mengusir tikus, sedangkan untuk perlakuan di laboratorium bawang putih merupakan repelen yang paling efektif. Penggunaan perangkap untuk pengendalian tikus rumah pada habitat pemukiman merupakan metode yang sederhana mudah untuk diaplikasikan dan aman serta tidak berisiko terhadap lingkungan.

Tikus Sawah


Merupakan hama utama tanaman padi. Ciri khasnya warna rambut punggung cokelat sampai hitam, dada dan perut abu-abu, sedangkan ekor cokelat gelap. Serangan tikus di sawah sudah dimulai sejak benih disemai di pesemaian. Di sini tikus memakan biji-biji yang sedang berkecambah, akibatnya petani terpaksa menyemai ulang. Serangan kedua terjadi pada saat tanaman padi dalam fase anakan (vegetatif). Pada saat ini tikus mengerat anakan pada bagian pangkalnya untuk memakan bagian dalam (titik tumbuh). Serangan ketiga terjadi pada fase generatif, saat mana pembentukan anakan sudah berhenti dan dimulainya pembentukan bakal biji sampai panen. Tikus menyerang padi malam hari. Pada siang hari tikus bersembunyi di dalam lubang pada tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang, dan daerah perkampunagn dekat sawah. Pada periode sawah bera, sebagian besar tikus bermigrasi ke daerah perkampungan dekat sawah dan akan kembali lagi ke sawah setelah pertanaman padi menjelang generatif.

Tikus Riol / Got


Banyak ditemukan di sekitar kawasan pelabuhan dan dermaga, selokan, tempat samapah, sawah dekat pelabuhan dan gudang. Binatang ini tidak hidup dengan tikus lain, warna rambut punggungnya keabu-abuan, cokelat sampai hitam, dengan dada dan perut abu-abu dan ekornya gelap. Tikus jenis ini makan dari sisa makanan manusia dan dari sampah-sampah yang berasal dari mana saja. Tikus got juga sering diklaim sebagai pembawa penyakit, terutama penyakit tipes. Selain itu, seringkali tikus mengotori makanan manusia pada saat manusia tidur.

Tikus Mondok


Ciri-cirinya suka memakan binatang yang tidak bertulang belakang yang diperoleh waktu menggali tanah. Diantara sekian banyak jenis tikus, mungkin hanya tikus celurut (tikus curut) yang tidak disukai atau dikehandaki oleh kucing.

Sekian artikel Tikus Diklaim Sebagai Pembawa Penyakit, maka hendaknya anda dapat berhati-hati jika ada tamu kerumah anda yang memiliki nama tikus. semoga bermanfaat.

referensi : ensiklopedi nasional edisi fauna
Advertisement

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya