
Ditulis oleh: Ifrod Maksum Ditulis pada: 7/06/2017
Lalu, bila tak mengharapkan petaka namun petaka datang juga, bagaimana cara menyikapinya? Untuk hal yang satu ini, kita harus mampu mengubah petaka menjadi berkah. Meski petaka yang menimpa bisa membuat susah, namun itu hanya sesaat saja, kita harus mampu mengubah petaka jadi berkah.
Pertama, apabila Anda menggeluti dunia bisnis, maka dalam keadaan apapun, bagaimanapun dan di manapun, kesadaran bisnis harus tetap terjaga. Setiap peristiwa baik itu peristiwa yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, bila dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, akan bernilai bisnis. Perhatikan, banyak pengusaha yang berhasil mendulang kesuksesan di balik krisis ekonomi yang pernah melanda negeri ini pada 1997-1998.
Contohnya, beberapa pengusaha sarungan dari Sidogiri sukses mendirikan BMT Sidogiri pada saat krisis ekonomi mulai melanda Indonesia pada 1997. Saat krisis ekonomi mulai mendera, mereka mendirikan BMT Maslahah dengan modal Rp 13,5 juta dengan tujuan untuk membantu kaum dhuafa dari jeratan rentenir. Tiga tahun kemudian, pada pertengahan 2000, mereka mendirikan BMT UGT Sidogiri yang kini (2016) memiliki aset lebih dari Rp 1,8 triliun.
Krisis ekonomi tidak membuat mereka gentar untuk hijrah dari ekonomi ribawi ke ekonomi syariah. Terbukti, ekonomi syariah ternyata lebih tahan dari gempuran krisis daripada ekonomi konvensional. Pada saat bank-bank konvensional rontok, BMT Sidogiri perlahan namun pasti berkembang sehingga menorehkan prestasi hebat di tingkat nasional.
Kedua, terkadang peluang bisnis itu datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Maka dari itu, bersiaplah setiap saat untuk menyongsong peluang bisnis meskipun akan hadir dalam waktu dan tempat yang tidak atau kurang tepat. Apabila Anda terlambat menyongsongnya, maka peluang bisnis itu akan disambar oleh orang lain. Jadi, jangan sampai terlambat memanfaatkan peluang bisnis sebelum akhirnya ditangkap oleh orang lain. Bila peluang bisnis itu hadir, segera bertindak cepat untuk menangkap peluang. Kaidahnya, siapa cepat dia akan dapat, siapa lambat dia akan ketinggala.
Ketiga, peluang bisnis itu kadang hanya sekali datang dalam hidup Anda. Karena itu, ketika dia datang, jangan sampai tidak memanfaatkan peluang bisnis itu dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, jangan sampai ragu dan jangan sampai terlalu lama mengambil kesempatan tersebut. Orang-orang yang suka memancing tahu persis, sekali terlambat menarik kail, maka hilanglah kesempatan untuk mendapatkan ikan besar. Berarti, kita dituntut untuk bertindak cepat pada saat yang tepat supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
Keempat, jangan sampai terlambat dalam mengambil keputusan saat peluang bisnis datang. Berfikir sebelum bertindak itu baik sekali. Namun, bila terlalu lama dalam berfikir sehingga terlabat mengambil keputusan, maka peluang bisnis akan pergi. Nokia akhirnya harus undur diri dari bisnis telepon seluler karena terlambat dalam mengambil keputusan untuk belajar dari lingkungan bisnis yang berubah dengan sangat cepat.
Oleh: Mokh. Syaiful Bakhri (BMT Sidogiri)