Contoh Banner

Cara Mengetahui Gejala dan Mencegah Penularan TBC pada Anak

Cara Mengetahui Gejala dan Mencegah Penularan TBC pada Anak
Cara Mengetahui Gejala dan Mencegah Penularan TBC pada Anak

Cara Mengetahui Gejala dan Mencegah Penularan TBC pada Anak. Seringkali kita mendengar ada anak kecil yang di diagnosis menderita "Flek paru". Didunia medis tidak dikenal istilah penyakit flek paru. Istilah “Flek paru” biasanya disebutkan untuk menggambarkan adanya flek atau noda pada gambaran difoto rontgen paru anak.

Padahal tidak semua gambaran flek pada paru berarti anak menerita TBC. Rontgen juga bukan pemeriksaan utama untuk mendiagnosis Tuberkulosis (TBC) pada anak

Bagaimana Cara Mengetahui Seorang Anak Terkena TBC


Berbeda dengan gejala TBC dewasa, gejala utama TBC pada anak bukanlah batuk lama atau batuk berdarah. Gejala TBC pada anak sangat luas bariasinya, mulai dari yang sangat ringan sampai sangat berat. Gejala dan tanda yang mengawali kecurigaan sakit TBC pada anak diantaranya adalah Masalah Makan dan Berat Badan yang ditandai dengan nafsu makan berkurang sehingga berat badan tidak kunjung baik dan justru mengalami penuruan, demam lama atau berulang, mudah tertular sakit batuk pilek, adanya benjolan (pembesaran kelanjar getah bening) yang banyak dileher, diare yang sulit sembuh dan lain-lain.

TBC juga dapat menyerang berbagai organ diseluruh tubuh sehingga bisa timbul gejala pincang jika mengenal sendi panggul atau lutut, buisa juga terjadi kejang jika mengenai susunan saraf pusat otak.

Terhadap anak yang mengalami gejala tersebut biasanya dilakukan tes Mantoux. Test ini yang paling bermakna untuk menegakkan iagnosis TBC pada anak. Test Mantoux dilakukan dengan suntikan dikulit lengan bawah. Setelah 48-2 jam dilihat bekasnya. Dinyatakan positif bila terdapat benjol merah dengan garis tengah lebih dari 10 mm atau 1 cm. Benjolan ini kemudian menghitam dan baru hilang setelah 1 minggu lebih.

Uni Mantoux dapat memberikan hasil negatif palsu yang disebut alergi. Alergi dapat dijumpai pada keadaan tertentu misalnya gizi buruk, sakit TBC yang berat, tifus yang berat, tifus yang berat, campak, cacar air menggunakan obat steroid jangka lama, dan berbagai keadaan lain yang menyebabkan penekanan sistem imun (kekebalan) tubuh. Jika tidak ada salah satu keadaan tersebut sangat kecil kemungkinannya terjadi anergi.

Apabila tes Mantoux positif, berarti anak sudah berkontak dengan kuman TBC. Langkah selanjutnya, harus dilakukan pemeriksaan LED (Llaju Endap Darah) dan foto rontgen untuk menilai apakah TBC berada dalam keadaan aktif atau tidak. Hasil foto ini yang sering disebut “flek”. Bila TBC tidak aktif biasanya hanya diberikan 1 macam obat. Rata-rata anak yang menderita TBC akan diberikan obat yang harus diminum selama beberapa bulan dan tidak boleh berhenti (terputus)

Yang perlu diingat, jika seorang anak terinfeksi TBC, berarti ada orang dewasa sebagai sumber penularannya sehingga perlu dicari dan kemudian diobati agar tidak menulari orang lain lagi.

Satu hal yang paling penting untuk digarisbawahi bahwasannya yang bisa menular hanya penderita TBC paru dewasa, sedangkan penderita TBC paru anak tidak bisa menular pada orang lain. Oleh karena itu, jangan pernah memisahkan atau mengucilkan anak yang menderita TBC dari saudara, teman dan lingkungannya.

Bagaimana Cara Penularan TBC?


TBC merupakan penyakit menular dan bukan penyakit keturunan. TBC merupakan penyakit akibat terinfeksi kuman Mycobacteria tuberculosis. Ada beberapa cara penularan, tapi yang paling sering adalah melalui saluran respiratonik (pernafasan). Ketika pasien TBC paru dewasa batuk, bersin atau bicara akan menghembuskan ribuan kuman TBC ke udara disekitarnya. Bila kuman ini terhirup oleh orang lain, maka orang tersebut dapat terinfeksi. Namun demikian, tidak setiap orang yang menghirup kuman tersebut pasti akan tertular.

Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya infeksi TBC. Faktor sumber penularan, lingkungan dan faktor daya tahan tubuh akan menentukan apakah seseorang bisa melawan kuman yang masuk kedalam tubuhnya. Tingkat eratnya hubugan (kontak) juga sangat berperan. Makin erat kontak (dose contact) dan makin lama, makin besar resiko tertular TBC dari penderita.

Bagaimana mencegah terjadinya TB pada Anak?


  • Anak sangat beresiko terkena TB terutama apabila terdapat kontak pasien TB menular (pasien dewasa atau anak BTA positif).
  • Dengan mengobati setiap pasien TB BTA positif secara benar, berarti juga mengurangi resiko terjadinya TB pada Anak.
  • Sistem imunitas pada anak juga mempengaruhi terjadinya infeksi atau sakit TB pada anak.
  • Vaksinasi BCG tidak dapat mencegah terjadinya penyakit TB pada anak, tetapi dapat mencegah timbulnya penyakit TB berat pada anak.

Apakah TB Anak dapat disembuhkan?


TB Anak dapat disembuhkan. Pengobatan TB pada Anak membutuhkan waktu 6-12 bulan tergantung dari berat atau ringannya penyakit.

Apakah TB pada anak dapat menular kepada anak yang lain?


Pada lokasi dengan banyak kasus TB anak, yang terjadi adalah terdapat kasus TB dewasa BTA positif yang belum ditemukan dan diobati, sehingga menjadi sumber penularan ke anak yang tinggal berdekatan dengan pasien tersebut. Sebagian orang tua menganggap hal ini adalah kasus TB pada anak yang menular ke anak yang lain.

Sebagian besar kasus TB pada anak tidak dapat menular ke anak yang lain, kecuali pada anak yang menderita “adult type TB” atau TB tipe dewasa, yaitu TB pada anak dengan gambaran menyerupai TB pada dewasa dan ditemukan BTA pada pemeriksaan dahak.

Referensi: Panduan Kesehatan Untuk Sang Buah Hati | dr.Avie Andriyani | As-Salam 2014
Advertisement

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya