Ditulis oleh: Anonim Ditulis pada: 9/01/2016
Yuk Sekilas Lebih Mengenal Binatang si Kaki Seribu. Kaki seribu adalah binatang herbivora yang tak bertulang belakang yang memiliki dua pasang kaki per-bagian. Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumlah bagiannya antara 25-100 bagian dan berkembang biak dengan bertelur. Kita semua tentu tahu hewan yang namanya kaki seribu ini memiliki penampilan khas yang menjadikannya mudah dibedakan dari hewan-hewan lain. Panjang tubuhnya antara 20-25 cm seperti cacing bahkan ada yang sapai 30 cm, dan dilengkapi dengan kaki-kaki kecil di bagian bawah tubuhnya. Ketika berjalan, kaki seribu mengombakkan kaki-kakinya layaknya perahu dayung juga memiliki sepasang antena di bagian depan kepalanya. Tidak seperti namanya, kaki seribu bukan memiliki seribu kaki melainkan hanya sebutan karena memiliki kaki yang banyak yang sulit untuk dihitung jumlah kakinya secara keseluruhan.
Mayoritas kaki seribu hidup dari memakan sisa-sisa tumbuhan. Kaki seribu memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lantai hutan dan meningkatkan kesuburan tanah karena kotoran yang dikeluarkannya membantu meningkatkan kandungan zat-zat hara dalam tanah yang pada gilirannya bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan. Selain sisa-sisa tumbuhan, kaki seribu juga memakan lumut dan jamur. Beberapa spesies kaki seribu juga ada yang bersifat omnivora alias pemakan tumbuhan dan daging di mana daging yang dimakannya merupakan daging hewan-hewan kecil seperti serangga.
Kaki seribu jantan memiliki kaki khusus yang berfungsi untuk menampung menyalurkan sperma ke dalam lubang kelamin kaki seribu betina. Sesudah melakukan perkawinan, kaki seribu betina lalu menaruh telur-telurnya ke dalam tanah di mana jumlah telur yang dikeluarkan bisa mencapai 2.000 butir.
Kaki seribu yang baru menetas tubuhnya berwarna pucat dan hanya memiliki kaki berjumlah 3 - 4 pasang. Namun seiring dengan pertumbuhannya, bayi kaki seribu tersebut akan mengalami pergantian kulit pertambahan jumlah kaki. Makanan dari bayi kaki seribu pada dasarnya tidak berbeda dengan kaki seribu dewasa. Kaki seribu muda juga kerap memakan kulitnya sendiri sesudah melakukan pergantian kulit. Usia maksimal bervariasi tergantung jenisnya masing-masing. Namun ada jenis kaki seribu memiliki usia sampai 7 tahun.
Kaki seribu bukanlah hewan yang mematikan bagi manusia dan sebaiknya dibiarkan hidup jika tidak mengganggu karena peran pentingnya dalam menjaga kesuburan lingkungan. Namun kenyataannya, hewan ini masih kerap dibunuh secara sengaja. Entah karena manusia merasa takut dan jijik dengan penampilannya, atau karena manusia yang membunuhnya tidak bisa membedakan kaki seribu dengan lipan yang memang beracun. Di rumah-rumah yang memiliki pekarangan, kaki seribu kadang-kadang terlihat berkeliaran di dalam rumah karena mereka menghindari hujan mencari tempat teduh.
Jika musuh sudah terlanjur memergoki dirinya, kaki seribu akan menggulung diri menjadi seperti bola dan menggunakan kulit tubuhnya yang keras sebagai perisai. Namun jika musuh masih bersikeras menyerang, kaki seribu akan mengeluarkan cairan. Efek dari cairan tersebut bervariasi, mulai dari yang sebatas berbau menyengat hingga yang bisa melepuhkan serangga. Cairan itu sendiri tidak berbahaya bagi manusia selama tidak terkena mata.
Kaki seribu menggunakan lubang-lubang di sisi tubuhnya untuk bernapas yang berjumlah 4 buah di setiap ruas tubuhnya. Karena kaki seribu tidak bisa menutup spirakelnya, kaki seribu bisa kehilangan banyak uap air dari dalam tubuhnya dan mati kekurangan cairan jika suhu lingkungannya terlampau tinggi. Untuk menghindari hal tersebut, kaki seribu pun memilih habitat yang lembab sebagai tempat tinggalnya, misalnya di lantai hutan. Sebagai bentuk antisipasi lebih jauh, kaki seribu juga lebih sering keluar pada malam hari.
Seperti halnya hewan-hewan kecil yang hidup di atas tanah, kaki seribu juga rentan dimangsa oleh hewan-hewan lainnya. Beberapa contoh hewan predator dari kaki seribu adalah burung, tikus, katak, kura-kura, lipan, kumbang. Namun, kaki seribu bukanlah hewan yang tidak berdaya sama sekali. Sebagai bentuk pertahanan diri yang paling dasar, kaki seribu mengandalkan warnanya yang mirip dengan warna tanah agar sulit ditemukan. Ketika sedang beristirahat, kaki seribu akan bersembunyi di tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh musuhnya semisal celah pohon.
Referensi : ensikopedi nasional edisi fauna