Cara Paling Ampuh Mengatasi Muntah Pada Anak dan Bayi. Seperti disebutkan pada artikel sebelumnya tentang batuk bahwa setiap gejala yang timbul merupakan alarm atau peringatan bahwa ada tidak beres pada tubuh, begitupun muntah. Muntah seringkali berkaitan dengan masalah atau gangguan pencernaan, pasca trauma atau cidera kepala. Lalu bagaimana mengatasi atau menangani muntak? Kapan muntah harus diwaspadai? Yuk kita jalan-jalan sebentar !
Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di pusat saraf (otak), muntah terjadi jika ada kondisi tertentu yang merangsang muntah. Rangsangan muntah kemudian dilanjutkan ke diafragma (suatu sekat antara dada dan perut) dan otot-otot lambung. Hal ini menyebabkan penurunan diafragma dan mengerutan otot lambung, lalu akan terjadi peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung dan mengakibatkan keluarnya isi lambung melalui mulut.
Beberapa kondisi yang dapat merangsang terjadinya muntah seperti gangguan di saluran pencernaan baik karena infeksi, non-infeksi (sumbatan saluran cerna), keracunan, dan lain-lain.
Cara menangani muntah
- Tenangkan anak, karena muntah bisa jadi sangat menakutkan bagi seorang anak
- Biarkan anak berbaring dan istirahat sebentar setelah selesai muntah. Tempatkan wadah atau kantung plastik di sebelah tempat tidur anak supaya anak tidak bolak-balik ke kamar mandi.
- Berikan cairan atau minuman sedikit demi sedikit dan perlahan supaya tidak memicu muntah lagi. Cairan yang cukup sangat dibutuhkan untuk menggantikan cairan yang hilang saat muntah, sehingga dapat dehidrasi dapat dicegah.
- Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak ia inginkan. Pilihkan makanan yang segar (seperti buah-buahan) dan tidak berminyak supaya tidak memicu muntah.
- Pada bayi, biasanya muntah terjadi setelah menyusu. Hal ini bisa di siasati dengan menyusu pada posisi yang benar yang bisa membuat bayi bersendawa setelah menyusu. Yaitu dengan menegakkan punggung bayi dan mendekatkan pada dada ibu.
Kapan muntah harus diwaspadai?
Umumnya, muntah pada anak tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Namun orang tua harus tetap waspada jika ada gejala berikut pada anak:
- Muntah tanpa henti sehingga tidak ada asupan makanan atau minuman yang bisa masuk.
- Mengantuk yang tidak normal
- Mata cekung, lemas, dan tanda dehidrasi lainnya
- Tidak buang air kecil selama lebih dari 6 jam.
Demikian artikel dari Neng Ain tentang bagaimana mekanisme muntah? Semoga manfaat.
Advertisement
