Contoh Banner

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Setelah 6 Bulan

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Setelah 6 Bulan
Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Setelah 6 Bulan

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI Setelah 6 Bulan. ASI atau Air Susu Ibu termasuk makanan terbaik bagi bayi sampai saat ini dan tidak ada riset manapun yang bisa meniru kandungan gizi pada ASI. Diberbagai tempat persalinan / bidan selalu ada himbauan untuk menymemberikan ASI saja tanpa makanan tambahan sampai bayi umur 6 bulan. Setelah 6 bulan, baru bisa memberikan tambahan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan tetap memberikan ASI hingga anak genap berusia 2 tahun. Itulah yang selalu dianjurkan dokter / bidan, bahkan al-Quran seperti penjelasan pada artikel Kenapa harus ASI?

Dengan bertambahnya usia, keterampilan dan perilaku bayi semakin meningkat. Sebagai orang tua tentunya akan bahagia selaki melihat pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Dan tentu saja kebutuhan bayi pun semakin meningkat. ASI hanya bisa memenuhi kebutuhan bayi sekitar 60 persen pada usia 6-12 bukan, sisanya harus dipenuhi dengan makanan lain sebagai pendamping yang bisa memenuhi kebutuhan gizinya, apalagi indera perasa bayi semakin meningkat dan mulai bisa merasakan rasa makanan.

Kita sebagai orang tua perlu tahu bahwa usia bayi 6-12 bulan termasuk dasar kemampuan bayi mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk usia selanjutnya. Namun memberikan makanan pada bayi harus bertahap sesuai dengan perkembangannya supaya tidak ada masalah kesulitan makan nantinya.

Pada usia 6 bulan, rongga mulut mulai terbentuk dan bayi mulai mengunyah, menggerakkan lidah dan mulai tertarik pada makanan. Pada usia ini, sangat tepat untuk mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI. Saluran pencernaan bayi juga sudah mulai berfungsi dengan baik dan siap menerima makanan lain selain air susu ibunya.

Tanda bayi telah siap menerima makanan tambahan antara lain

  1. Sudah bisa menegakkan kepalanya sendiri tanpa bantuan
  2. Sudah tidak punya reflek mengeluarkan makanan yang masuk kemulutnya
  3. Tertarik pada makanan yang ditunjukkan dengan memasukkan apa saja kedalam mulut
  4. Masih lapar walaupun sudah minum ASI.

Setelah menginjak usia 6 bulan, bayi sudah perlu diberikan makanan pendamping ASI karena makanan pendamping ASI (MPASI) memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan bayi, antara lain:

  1. Melengkapi zat-zat gizi yang kurang dalam ASI. Kebutuhan anak makin meningkat sehingga setelah usia 6 bulan tidak cukup hanya diberi ASI saja;
  2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur;
  3. Mengembangkan kemampuan bayi mengunyah dan menelan;
  4. Beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan makanan yang mengandung kadang energi tinggi.

Untuk itu sangat penting bagi orang tua untuk memperhatikan beberapa hal berikut supaya pemberian makanan pendamping ASI bisa berjalan dengan baik :

  1. Hati-hati dalam memnerikan makanan pendamping ASI, bertahap, sedikit demi sedikit, mulai dari yang encer secara berangsur-angsur kemudian baru ke makanan yang lebih kental. Awali dengan bubur susu, setelah itu jus buah, dilanjutkan dengan tim saring, kemudian tim cincang, baru kemudian makanan lain yang lebih padat;
  2. Memperkenalkan makanan satu persatu, memperhatikan bahwa makanan benar-benar bisa diterima dengan baik. Jangan sampai mencampur dua atau lebih jenis makanan dalam setiap penyajian, tapi berikan dulu satu jenis bahan makanan selama tiga sampai empat hati berturut-turut untuk mengetahui apakah bayi alergi terhadap bahan makanan tersebut apa tidak. Apalagi jika memang ada riwayat yang lain. Disamping itu, bila berbagai jenis makanan diberikan sekaligus bersamaan, maka memori rasa tiap jenis makanan tidak akan terlatih. Kelak, si kecil akan sulit mengonsumsi makanan yang beraneka ragam. Setelah bayi mulai terlatih, kita boleh mencampur aneka makanan pendamping ASI;
  3. Makanan yang memiliki kemungkinan menimbulkan alergi, biasanya protein hewani, sebaiknya tidak diberikan terlalu dini;
  4. Jangan paksakan memberi makan pada bayi karena akan mempengaruhi perkembangan emosionalnya, karenanya berikan makanan saat bayi benar-benar lapar tapi jangan sampai terlalu lapar juga;
  5. Jika bayi sangat senang terhadap makanan tertentu, jangan hanya memberikan makanan tersebut saja. Berikan sebagai variasi sehari sekali meskipun makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang baik. Jika kita ikuti kemauan bayi, khawatir pemberian makanan yang sama secara terus-menerus akan menimbulkan kebosanan. Disamping itu, bayi menjadi pemilihan makanan dan tidak mengenal variasi makanan yang lain.
  6. Kalau bayi menolak makanan tertentu, ganti dengan yang lain, dengan tetap memperhatikan penganekaragaman jenis bahan makanan. Jika sudah berjalan beberapa lama, coba lagi berikan makanan yang ditolak anak, tentu saja dengan hati-hati dan tidak memaksa. Jika tetap tidak mau, ganti makanan tersebut dengan makanan lain dengan kandungan gizi yang sama atau mendekati;
  7. Jika si kecil sudah mengatupkan mulutnya rapat-rapat atau memalingkan wajahnya dari sendok, itu pertanda sudah kenyang maka sebaiknya kita berhenti menyuapi anak dan tidak memaksanya makan
  8. Ibu perlu bersabar dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Biasakan anak untuk duduk dengan tenang sambil menikmati makanannya. Jika anak bersabar dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Biasanya anak untuk duduk dengan tenang sambil menikmati makanannya;
  9. Jika anak sulit makan, cari tahu sebabnya dan segera atasi. Jangan sepelekan kesulitan makan pada anak karena bisa menyebabkan asupan gizi menjadi kurang yang ada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan
  10. Berikanan makanan pendamping ASI dengan menyendokinya. Jangan menggunakan botol susu karena bisa mendorong bayi jadi berlebihan dan menyebabkan bayi tersendak
  11. Jangan menambahkan garam pada makanan bayi karena ginjal bayi belum siap menerima dan mengolah garam
  12. Jangan menambahkan penyedap rasa (vetsin / MSG / monosodium glutamat) pada makanan bayi
  13. Usahakan tidak menambahkan gula kedalam makanan bayi. Jika terpaksa, pilihlah jenis gula fruktosa dibanding gula sukrosa. Fruktosa merupakan gula sederhana yang secara alami terdapat didalam buah
  14. Jangan lupa untuk selalu mencuci peralatan makan bayi dan bahan-bahan makanan (sayur, buah, dan lain-lain) yang akan diberikan pada bayi.

Itulah sekedar berbagi informasi tentang apa saja yang perlu diperhatikan dalam memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi supaya bayi anda tetap sehat dan ceria.
Advertisement

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya