Ditulis oleh: Ifrod Maksum Ditulis pada: 3/15/2016
Hati-Hati Jika Anda Punya Perasaan Cinta Pada Istri Tetangga. Perasaan cinta dan benci itu dimiliki oleh setiap orang, namun Islam menetapkan patokan yang tegas mengenai dalam hal apa dan kepada siapa atau apa saja cinta dan benci itu mesti disalurkan.
Karena itu perasaan cinta dan benci akan menjadi baik dan berpahala jika disalurkan sesuai ajaran agama, yakni cinta karena Allah dan benci karena Allah. Sebaliknya, cinta dan benci menjadi buruk dan dimurkai Allah jika disalurkan diluar jalur-jalur yang diperbolehkan oleh agama.
Jadi terkait dengan perasaan suka atau cinta terhadap istri orang lain jelas bukan cinta yang dibenarkan dalam agama (bahkan mungkin semua agama). Cinta yang demikian termasuk cinta yang tidak didorong oleh ketaatan kepada Allah, akan tetapi cinta yang didorong oleh nafsu syahwat belaka.
Karena itu cinta yang menyimpang tidak disebut cinta yang sejati, tapi disebut nafsu yang harus diwaspadai dan dihindari. Mengikuti perasaan yang menyimpang berarti mengikuti langkah-langkah syetan yang menjebak.
Maka hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menyalurkan besarnya perasaan cinta itu pada jalur yang benar sesuai aturan syariat Islam; menyalurkan besarnya perasaan cinta itu kepada istri sendiri, anak-anak, dan kepada orang tua, dengan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka, melayani kebutuhan mereka, dan semacamnya.
Jika perasaan cinta itu disalurkan pada jalur yang semestinya, maka betapa dampak positif yang dihasilkannya akan sangat luar biasa; betapa rumah tangga akan menjadi harmonis, sakinah, dan penuh keberkahan.