Contoh Banner

Pola Makan Sehat Sesuai Tuntunan Syariat

Pola Makan Sehat Sesuai Tuntunan Syariat
Pola Makan Sehat Sesuai Tuntunan Syariat

Pola Makan Sehat Sesuai Tuntunan Syariat. Islam adalah agama yang universal. Universalitas Islam terefleksi dalam aturan-aturannya yang hampir menyentuh semua aspek kehidupan manusia, termasuk di antaranya adalah makan. Makanan tidak luput dari perhatian Islam. Dalam banyak ayat, Al-Qur’an memerintahkan kita untuk memakan makanan yang baik. Rasulallah SAW dalam beberapa kesempatan juga memberikan arahan terkait makanan, mulai dari etika mendapatkannya, etika ketika makan, sampai makanan yang memenuhi standar kesehatan.

Pola makan sehat yang sesuai tuntunan syariat dapat menyeimbangkan kesehatan dan menghindarkan tubuh dari penyakit. Adapun pola makan sehat sesuai dengan tuntunan syariat adalah:

1. Tidak Makan Berlebihan


Allah SWT berfirman yang artinya, “...makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan,” (QS. Al-A’raf [7]:31) “Makanlah dari rezeki yang baikyang telah aku berikan kepada kalian, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpa kalian. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah dia.” (QS. Thaha [20]:81)

Dalam ayat-ayat ini dengan tegas Allah SWT memerintahkan makan dan minum dan melarang berlebihan. Dalam dunia kedokteran, makan dan minum merupakan sumber nutrisi untuk keperluan hidup yang normal. Kadar dan macamnya harus sesuai dengan kebutuhan, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Bila kadar itu kurang atau lebih maka tubuh akan mengalami gangguan.

Sehubungan dengan ini Nabi SAW telah bersabda, “Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih buruk daripada ;perutnya. Cukuplah bagi anak manusia beberapa makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya. Jikla memang harus makan banyak, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR At-Tirmidzi,An-Nasa’I, dan Ibnu Majah).

Salah satu akibat dari makan berlebihan adalah tubuh menjadi gemuk, kelebihan berat badan, dan produksi radikal bebas yang berlebihan. Kelebihan berat badandan radikal bebas ini dapat menimbulkan resistansi insulin yang selanjutnya akan memicu timbulnya berbagai penyakit seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, Hiperpidemia dan Hiperurikemia yang merupakan faktor pemicu terjadinya Atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah arteri) dengan manifestasi utamanya adalah Stroke dan penyakit Jantung Koroner, Penyumbatan pembuluh darah tepi antara lain juga dapat menimbulkan perlukaan dan kematian jaringan di kaki (Gengren) yang kadang-kadang sampai memerlukan amputasi.

2. Makan Makanan yang Sehat


Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertkwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya.” (QS. An-Nahl [16]:114)

Dalam Islam, perhatian terhadap makanan bukan hanya pada sisi kandungan gizi dan nutrisi pada makanan tersebut tapi yang lebih penting dari itu adalah status halal dan haramnya. Dalam ayat di atas manusia diperintahkan untuk memakan makanan yang halal dan juga baik. Istilah ‘baik’ disini tentunya menurut pandangan ilmu gizi, yaitu makanan yang cukup mengandung unsure-unsur gizi yang dibutuhkan olleh tubuh manusia, seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.

Kita mengenal pola makanan 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri dari: a) makanan pokok sperti nasi, jagung, ketela, sagu, roti, gandum, : 2) lauk, seperti ikan, daging, telur, tahu, tempe, dll: c) sayur, seperti bayam, daun singkong, daun papaya, dll: d) buah-buahan; e) susu..

Ternyata jenis-jenis makanan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia ini sudah disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman: “Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak benjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (benntuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanllah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya) dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-An’am [6]:141)

“Dan diantara binatang ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yanguntuk disembelih, makanlah dari rezeki yag telah ditentukan Allah bagi kalian, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan.” (QS. Al-An’am [6]:142)

“Dihalalkan bagi kamu sekalian binatang buruan laut (sungai, danau, kolam dll) dan makanan yang berasal dari laut.” (QS. Al-Maidah:96), “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian. Aku member kalian minum dari apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yyang mudah ditelan bagi orang-orang yag meminumnya.” (QS. An-Nahl [16]:66)

Jenis makanan yang diisyaratkan oleh Allah SWT dalam ayat-ayat di atas telah mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Dengan memakan makanan yang memmenuhi lunsur gizi ini (thayyib), tubuh akan berada dalam kondisi yang optimal sehingga daya tahan tubuh menjadi maksimal dalam menolak segala macam penyakit, seperti penyakit infeksi (Tifus, TBC, Demam Berdarah, Desentri, Hepatitis, dll), penyakit alergi (Asma, Gatal-gatal, pilek, dll), penyakit Degenerasi (Diabetes, Jantung Koroner, Stroke, Alzeimer dll), dan penyakit Keganasan/Kanker (Payudara, Paru-Paru, Hati, Prostat, dll).

3. Tidak Minum Alkohol dan Apapun yang Merusak Tubuh


Allah SWT erfirman (artinya), “Mereka bertanya tentang khamar dan judi, katakanlah, pada keduanya ada bahaya yang besar dan ada manfaat pada manusia, dan bahayanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. Al-Baqarah [2]:219).

Khamar adalah segala sesuatu yang memabukkan, semisal alcohol. Menurut para pakar kesehatan, alcohol diketahui dapat menimbulkan kerusakan pada seluruh bagian tubuh manusia, seperti sistem syaraf, pembuluh darah, jantung, hati, saluran cerna, dll. Demikian pula bahan-bahan lain yang dapat merusak sel-sel tubuh, sehingga dapat menimbulkan gangguann fungsi alat tubuh dan melahirkan penyakit. Karena itu, maka segala penyebab karusakan wajib dijauhi, sebagaimana larangan Allah SWT, “Jangan campakkan diri kalian ke dalam kebinasaan.” (QS. Al-Baqarah [2]:195)

4. Menghindari Makanan yang Masih Panas


Ketika makanan yang akan kita makan masih panas, Nabi SAW menganjurkan untk menunggunya bukan dengan meniupnya hingga dingin. Beliau SAW bersabda, “Dinginkanlah makanan/minuman kalian, Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada makanan/minuman yang panas.” (HR. Al-Hakim dan Ad-Dailami).

Menurut para pakar Gastroenterologi (bidang media yang berhubungan dengan gangguan system pencernaan) diketahui bahwa makanan yang panas dapat menyebabkan perlukaan pada selaput lender saluran cerna yang menyebabkan rasa sakit, perih, rasa panas, kembung, rasa penuh, mual, rasa seperti diiris, dll).

5. Higienis


Rasulallah SAW mengajarkan agar kita selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Secara ilmiah jelas anjuran Raulallah SAW ini sangat bermanfaat dan sudah memenuhi syarat higienis, sehingga penyakit tidak mudah dating. Rasulallah SAW bersabda, “Barangsiapa bermalam dan pada tangannya ada bekas lemak, kemmudian pada pagi harinya tertimpa penyakit, maka jangan mencela kecuali dirinya sendiri.”
Advertisement

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya