Contoh Banner

Cara Mengatasi Keterlambatan Kemampuan Berjalan Anak

Cara Mengatasi Keterlambatan Kemampuan Berjalan Anak
Cara Mengatasi Keterlambatan Kemampuan Berjalan Anak

Cara Mengatasi Keterlambatan Kemampuan Berjalan Anak. Sebelumnya saya share lambatnya anak bisa bicara, kali ini saya ada tips mengatasi anak yang terlambat berjalan. Anak mampu berjalan tanpa bantuan berkisar pada usia 8 sampai 18 bulan. Bila anak lebih dari usia 18 bulan belum bisa berjalan bisa dikatakan terlambat, sehingga perlu bantuan orang yang ada disekitarnya.

Jika anak usia 15 bulan belum bisa berjalan, maka dianggap “belum siap” bukan terlambat, karena rentang toleransinya cukup panjang, tapi jangan menganggap remeh dengan kondisi tersebut. Lebih baik anda melakukan deteksi awal mengenai keterlambatan tersebut supaya bisa diantisipasi dan mencari solusinya.

A. Penyebab anak terlambat bisa berjalan


1. Kesehatan yang kurang mendukung


Keterlambatan anak mulai bisa berjalan bisa disebabkan oleh gangguan neurologis, gizi buruk, atau penyakit seperti: riwayat kekurangan oksigen saat lahir, berat lahir sangat rendah, bayi prematur, pasca kejang lama, penyakit jantung bawaan, dan lain sebagainya.

baca: Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

2. Faktor keturunan


Beberapa kasus menunjukkan orang tua yang mempunyai riwayat terlambat berjalan akan menurun pada anaknya.

3. Bentuk dan berat badan anak


Anak dengan kaki yang pendek biasanya lebih cepat berjalan dari pada yang kakinya lebih panjang. Semakin panjang kakinya biasanya semakin sulit untuk menyeimbangkan badan.

4. Pengalaman buruk waktu belajar berjalan


Kecelakaan yang mungkin terjadi saat belajar berjalan seperti tersandung hingga membentur meja bahkan sampai berdarah, bisa mengakibatkan anak trauma dan malas berlatih lagi. Terlebih lagi jika ditambah dengan respon orang tua yang terlalu khawatir.

5. Kurang bergaul dengan anak lain


Hal ini biasanya mengakibatkan anak menjadi lebih lambat berjalan karena tidak ada yang memberinya contoh (meski tidak selalu).

baca: Apa anak saya normal?

6. Orang tua atau lingkungan yang overprotective


Rasa sayang yang berlebihan dengan melarang anak untuk melakukan kegiatan yang “menantang” karena takut terjatuh atau terpeleset, membuat anak kehilangan kepercayaan diri untuk mulai berjalan. Kebiasaan terlalu sering digendong dan pemakaian baby walker yang berlebihan juga dapat membuat anak malas berjalan.

B. Cara mengatasinya


1. Menatih dengan penuh kesabaran


Masa menatih merupakan masa yang membutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra karena tangan kita mendampingi kemampuan si kecil bergerak. Awalnya kita menggunakan dua tangan, namun secara bertahap kita lepas satu tangan, hingga akhirnya kita lepas dia berjalan tanpa bantuan.

2. Gunakan alat sebagai bantuan


Kursi plastik yang kokoh, meja kecil yang ringan, maupun galon air mineral yang tidak terisi penuh bisa menjadi alat yang menarik anak untuk didorong-dorong.

3. Pastikan lingkungan cukup aman


Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan. Seperti menyingkirkan benda-benda yang mudah diraih dan mudah pecah.

4. Lakukan dengan gembira


Ambil jarak dengan si kecil dengan memegang mainan atau benda yang menarik perhatian. Mintalah anak untuk mengambilnya dan berikan pelukan hangat saat dia berhasil menjangkaunya, dan perlebar jarak untuk meningkatkan kemampuannya.

5. Hindari baby walker


Faktor praktis dan bisa ditinggal mengerjakan hal lain seringkali membuat orang tua berlebihann dalam memanfaatkan baby walker. Padahal seperti itu bisa menyebabkan anak menjadi malas berjalan ketika dilepas tanpa baby walker.

Penggunaan baby walker tetap harus dengan pengawasan karena terbukti pada beberapa kasus bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan seperti tergelincir di tangga, kamar mandi, atau kolam renang.

6. Memberikan semangat


Belajar berjalan merupakan kombinasi dari melatih mandiri, percaya diri, pantang menyerah, dan sabar.

Dan jika anak anda tidak menunjukkan kemajuan dalam berjalan seskipun sudah melakukan stimulasi yang memadai, alangkah baiknya anda konsultasikan pada dokter ahli. Sekian terima kasih dan semoga bermanfaat.
Advertisement

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya