Nikmat mata, cara menghindari sakit mata, atau cara agar mata sehat? Tentu sudah banyak dibahas blog lain, tapi saya menilai semua itu dari kacamata syariat supaya kita lebih mensyukuri nikmat mata yang dianugerahkan kepada kita. Secara ilmiah dapat kita ketahui bahwa mata kita berbentuk seperti bola kecil yang dilapisi tengkorak sebagai benteng penyelamat. Bila kita melihat di cermin, kita hanya bisa melihat bagian depannya saja. Bagian ini selalu dijaga kebersihannya oleh kelopak mata dan air mata yang sama-sama membersihkan setiap mata yang berkedip. Alis mata dan bola mata yang begitu indah dilengkapi dengan berbagai sel ysng sesuai, melindungi mata kita agar tidak kemasukan kotoran.
Dua pertiga dari perhatian otak, ditransfer oleh apa apa yang dilihat mata, seperti warna, gambar, informasi, bentuk dan lain-lain. Para ahli anatomi menggambarkan bagian utama mata, yaitu kornea, iris yang berwarna, lensa, dan cairan seperti kaca. Bagian depan mata terdapat berjuta-juta sel batang dan sel kerucut di retina, yaitu lapisan tipis di bagian dalam bola mata, yang hanya bbisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sel-sel ini dapat mendeteksi cahaya, mengubah menjadi sinyal saraf yang akan ditransfer ke otak. Kecanggihan mata melebihi kamera ketika cahaya datang dalam bentuk gelombang panjang yang berbeda, yang dapat menimbulkan kesan warna berbeda.
Jika kita renungkan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita: dapat melihat dan menikmati keindahanm keelokan, serta melepaskan tatapan ke seluruh penjuru alam semesta, semua tidak terlepas dari nikmat Allah yang berupa mata. Hendaknya nikmat itu kita jaga dan pelihara dengan mensyukurinya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti gangguan saraf pada mata disebabkan infeksi maupun alergi, dengan cara memelihara pandangan mata dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Baca: Langkah mudah memelihara mata
Menurut Sangkan Abu, shalat merupakan resep ampuh untuk menjaga kestabilan mata kita, karena ketika sujud dalam shalat, sel-sel saraf yang ada pada otak mengalir ke mata yang menghasilkan keterangan pada mata kita, sebagaimana kita memejamkan mata, seakan ada di kebun yang dikelilingi tumbuh-tumbuhan serta sungai yang mengalir menyejukkan.
Nah, cara menjaga mata dengan baik adalah dengan melindunginya dari hal-hal yang dilarang dalam islam dan menggunakannya untuk kebaikan. Konon, Imam Syafi’I pernah kehilangan hafalannya setelah belian melihat sesuatu yang tidak pantas untuk dilihat. Ketika beliau konsultasi kepada gurunya, maka beliau disarankan untuk meninggalkan kemaksiatan. Ajaib, hafalannya pun kembali tajam seperti semula. Jadi, jagalah mata, karena dari matalah semuanya bermula.
Cukup sekian Sejuta Keajaiban dan Nikmat Pada Mata tambahkan komentar anda!!!
Advertisement
