Ditulis oleh: Ifrod Maksum Ditulis pada: 10/21/2015
Cara Alami Mengobati Luka ala Rasulullah. Semua orang pastilah pernah mengalami luka pada kulit tubuhnya, termasuk anda. Berbagai cara mulai dari yang alami sampai yang instant dipakai untuk mengobati luka ini. Cara alami seperti menaburkan bubuk kopi asli ke luka, lalu dibalut dengan kain supaya bubuk kopi tidak mengucur, biarkan 2-3 jam lalu lepas. Cara ini sangat manjur. Kalau cara yang instant, ya ke dokter saja.
Selain itu ada cara unik dalam mengobati luka yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Dijelaskan dalam sebuah hadits tentang teknik pengobatan luka yang di alami Rasulallah. Hadits ini terdapat dalam Shohih Bukhari dan Muslim dan diriwayatkan oleh Abi Hazim dari Sahl bin Sa’ad as-sa’idi.
Pada saat perang Uhud Rasulallah terluka dibagian wajah dan tulang pipi beliau patah. Bahkan helm besi beliau juga pecah, sehingga potongannya merobek pipi beliau yang suci.konon Fatimah binti Rasulallah sendiri yang mencuci darah beliau, sementara Ali bin Abi Thalib menuangkan air dariperisainya ke atas tangannya. Ketika Fatimah melihat bahwa darah pada tubuh Rasulallah justru mengalir semakin deras, ia mengambil robekan tikar daun dan membakarnya. Setelah tikar itu berubah menjadi abu, Fatimah menempelkan abu itu pada luka Rasulallah. Darahpun berhenti mengalir setelah dilumuri abu tikar yang dibuat dari sejenis merang.
Sebagian ulama menjelaskan Hadits ini. Menurutnya, tikar yang dimaksudkan di dalam Hadits tersebut adalah tikar yang terbuat dari papyrus. Papyrus adalah tumbuhan yang sejenis dengan merang dan umumnya ditemui di tepid an di lembah sungai Nil.
Pada masa itu tikarbanyak terbuat dari tumbuhan ini. Abu yang berasal dari papyrus mempunyai pengaruh yang bagus dalam menahan darah karena ia mengandunng zat pengering yang kuat dan tidak menyengat. Abu ini, jika ditiupkan sendiri atau bersama cuka ke dalam hidup orang yang mimisan, akan menghentikan mimisan.
Dalam uji klinis, memang abu hasil pembakaran ini amat berkhasiat menghentikan darah pada luka karena mengandung unsure pengering yangkuat namun tidakpanas menggigit. Karena obat pengering luka yang menggigit justru akan menguras darah.
Luka yang diderita ada dua jenis; pertama, luka yang disebabkan oleh kekuatan mekanis seperti gigitan serangga atau hewan, tergores benda tajam, terbentur benda keras, ataupun jatuh. Luka jenis ini dapat mengakibatkan luka mengannga, tersayat atau memar. Kedua, luka terbuka berupa borok yang disebabkan oleh infeksi, cedera, ataupun penyakit seperti diabetes.
Tidak semua luka dapat sembuh secara cepat dan merata. Semakin serius luka yang dialami, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih. Faktor-faktor seperti kurang nutrisi, bertambahnya usia, kebiasaan merokok, stress, adanya infeksi, atau penyakit diabetes, dapat menghambat proses pemulihan luka.
Obat yang digunakan untuk mengobati luka biasanya mengandung zat-zat yang memiliki sifat anti bakteri, dengan zat-zat lain yang berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan sel baru dan mencegah timbulnya bekas luka. Kedua bahan ini bekerja secara sinergis, membantu mempercepat proses penyembuhan luka.
Abu dari hasil pembakaran sejenis merang, terbukti steril, bahkan tak jarang di sebagian Negara dijadikan bahan pencampur dan pewarna makanan. Sifatnya kesat namun lembut, dan mengandung perekat yang menyerupai zat yang ada padabetadine. Oleh karenanya, hasil pembakaran tikar daun bermanfaat menutup luka yang menganga tanpa dikhawatirkan menimbulkan infeksi pada luka.
Selain dengan abu, pengobatan luka juga bisa dibantu dengan madu asli. Sesuai dengan penjelasan Al-Qur’an, madu memang mujarab mengobati berbagai penyakit. Hal itu dibuktikan oleh hasil riset Universitas Bonn Jerman yang telah membuktikan bahwa pengobatan luka dengan madu lebih efektif dibading sejumlah besarantibiotik. Terapi pengobatan tradisional ini telah turun temurun selama ratusan tahun. Melalui uji klinis, sebuah tim riset Universitas Bonn membuktikan bahwa meskipun luka yang terinfeksi oleh kuman penyakit bandel, tapi madu pada umumnya dapat menyembuhkan dalam beberapa pekan.
Semasa Perang Dunia ke-1 dan ke-2, madu dibuat bekal oleh para pasukan perang dari kedua belah pihak, sebagai antisipasi terjadinya luka. Anehnya, madu itu ternyata diberi campuran abu. Wallahu a'lam...