Ditulis oleh: Ifrod Maksum Ditulis pada: 6/17/2017
Tahukah Anda Khasiat Burung Air. Burung air meliputi berbagai burung yang sering terdapat disekitar perairan, baik air tawar ataupun air asin. Burung-burung ini mencari makan berupa tumbuhan atau binatang air dengan cara mematuk atau menyundul sambil berjalan, berenang atau menyelam, secara berkelompok atau sendiri-sendiri. Untuk jenis burung air tertentu, perairan tidak hanya merupakan tempat mencari makan saja, tapi juga tempat mencari pasangan, tempat kawin dan bersarang.
Walaupun hidup disekitar perairan, tidak semua burung air dapat berenang. Kemampuan berenang ditandai dengan adanya selaput renang di sela jari kaki, seperti pada kerabat itik, pecuk, dan burung undan. Burung air yang tidak bisa berenang, misalnya bangau, blekok dan ceruling mempunyai kaki yang kuat untuk berjalan di air. Panjang kaki burung air berkaitan dengan kedalaman perairan yang ditelusurinya. Umumnya, bulu burung ini tidak tembus air, kecuali kerabat pecuk, karena itu pecuk akan segera mengepakkan sayapnya untuk mengeringkan tubuhnya setelah meninggalkan perairan.
Burung-burung pecuk lebih sering berkeliaran di sekitar pantai dari pada jauh di tengah laut, dan beberapa jenisnya membangun koloni di perairan pedalaman. Memang agaknya nenek moyang burung-burung ini berasal dari perairan tawar. Pecuk ditemukan di seluruh dunia kecuali di kepulauan di tengah-tengah Samudra Pasifik.
Semua spesies pecuk adalah pemakan ikan, belut kecil, bahkan ular laut. Mereka menyelam untuk mengejar mangsanya; kebanyakan pecuk seolah-olah setengah terjun dari permukaan ke dalam air, untuk mendapatkan dorongan kecepatan yang diperlukan. Di dalam air, kaki-kakinya digunakan untuk mendayung dan mendorong tubuhnya dengan cepat. Beberapa spesies diketahui mampu menyelam hingga kedalaman 45 meter.
Setelah menangkap ikan, burung-burung ini kembali ke pantai, dan seringkali terlihat sedang menjemur sayapnya di bawah sinar matahari. Seluruh spesies pecuk memiliki kelenjar minyak khusus yang mampu menjaga bulu mereka tahan air. Beberapa publikasi menyatakan bahwa pecuk memiliki bulu yang tahan air, sementara yang lain menyatakan bahwa bulu pecuk meloloskan air tanpa membasahinya. Publikasi yang lain menyebutkan bahwa lapisan bulu terluar dapat basah, namun tidak sampai menembus lapisan udara dan membasahi kulit burung.
Perilaku merentangkan dan menjemur sayap ini sering terlihat dilakukan oleh banyak jenis pecuk, bahkan juga oleh kormoran galapagos yang tidak dapat terbang. Fungsi lain dari perilaku ini diduga berkaitan dengan pengaturan panas tubuh, membantu pencernaan, untuk keseimbangan tubuh, atau indikasi kehadiran ikan mangsanya. Kajian-kajian yang dilakukan terhadap pecuk-padi besar menyimpulkan bahwa perilaku ini ditujukan untuk mengeringkan bulu-bulunya. Pecuk bersarang dalam koloni pada pepohonan, pulau karang, atau tebing-tebing curam di tepi laut. Telur mereka berwarna biru, dan umumnya hanya berjumlah satu butir setiap tahunnya. Anak pecuk diberi makan dari muntahan induk mereka.
Referensi: Hayatul hayawan,II/221 - ensilkopedi nasional edisi fauna.