
Ditulis oleh: Ifrod Maksum Ditulis pada: 10/19/2015
Beberapa jenis jamur masih harus dipetik dari alam bebas karena teknik budidayanya belum diketahui. Selain itu jamur juga bergizi dan banyak mengandung protein, asam amino, vitamin B2, B2, niasin dan biotin. Jamur juga mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga sangat cocok bagi orang yang sedang diet.
Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehinggan banyak orang menjadi penggemarnya.Bahkan, jauh sebelum Raja Prancis I menyukai truffle (jenis jamur yang sangat mahal), raja-raja di zaman yunani kuno telah terbiasa memakan jamur.Jenis jamur yang digemari sebagai bahan pangan umumnya yang bertekstur empuk dan kenyal. Boleh jadi, penduduk cina adalah konsumen jamur nomor satu. Begitu populernya, hingga masyarakat cina tiada hari tanpa jamur. Selain masyarakat cina, masyarakat jepang juga sudah turun temurun melengkapi menu makanan dengan jamur.
Bukan hanya kelezatan rasa, tapi juga bergizi. Orang yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat dan perkasa.Firaun, raja Mesir yang terkenal keji, hobi makan jamur.Begitu istimewanya jamur, sehinggan raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa.
Tidak hanya lezat, jamur mempunyai kandungan gizi yang cukup baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung pada jenis jamur dan tempat tumbuhnya. Hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38%) dan gandum (13,2%), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat dalam jamur, ada sekitar Sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal.Yang istimewa, 72 persen lemaknya tidak jenuh.